SURABAYA, MA’HAD ALY AL FITHRAH – Sorak antusias dan semangat membara menyelimuti aula kantor PW PP. Assalafi Alfithrah pada Jumat, (10/01/2025). Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) BEM Ma’had Aly Alfithrah mempersembahkan sebuah ajang yang mendebarkan: debat kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2025/2026.Debat ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan panggung penuh gagasan visioner, strategi membangun, dan asa perubahan dari dua pasangan calon (paslon) yang siap bertarung dalam Pemilu Raya.
Para pendukung memadati ruangan, menanti dengan penuh harap momen bersejarah ini. Di antara mereka hadir sosok-sosok penting yang memberi bobot pada suasana: Ustadz Muhamad Romli, S.Pd., sebagai perwakilan staf Ma’had Aly Al Fithrah sekaligus panelis utama, serta Ustadz Muhamad Fathullah Kholil, S.Ag., perwakilan alumni yang disegani sekaligus sebagai panelis kedua. Moderator Abdul Wasik, mahasiswa semester 6, memimpin jalannya debat dengan ketegasan yang elegan, memastikan setiap argumen tersampaikan dengan adil.
Debat ini dibagi menjadi empat sesi yang mencakup perkenalan dan penyampaian visi misi, sesi tanya jawab dari panelis dan audiens, serta penyampaian pernyataan penutup dari masing-masing paslon.
Paslon nomor urut 1, Erik Zulfa, menyulut semangat dengan visinya: Menjadi wasilah antara mahasiswa dan institusi untuk mewujudkan visi Ma’had Aly. Ia mengajukan misi besar yang berakar pada tiga pilar:
- Menjadikan BEM sebagai wadah aspirasi mahasantri.
- Mendukung pengembangan ilmiah berbasis turats.
- Memperkuat solidaritas dan ukhuwah antar mahasantri.
Paslon nomor urut 2, Habib Alif Wadziqri, memancarkan optimisme dalam visinya: Menjadikan BEM sebagai penggerak perubahan yang memadukan intelektualitas dan kerja sama untuk menciptakan mahasantri berdaya tinggi dan berakhlak mulia. Misinya menjanjikan dinamika baru:
- Menjadi fasilitator efektif dalam menampung dan menyampaikan aspirasi mahasantri.
- Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan kegiatan akademik dan sosial.
- Meningkatkan kualitas pengajaran dan kajian kitab turats melalui bandongan dan kajian ilmiah.
Sesi diskusi yang memanas menghasilkan sorak-sorai dan tepukan meriah dari audiens. Ustadz Muhamad Romli mengingatkan pentingnya pemimpin yang tangguh dan komunikator baik. Beliau juga berharap presiden BEM ke depan dapat membawa Ma’had Aly Al Fithrah menjadi lebih maju dan berkembang.
“Semoga presiden mahasiswa terpilih mampu memberikan kemajuan yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh mahasantri dan dosen, serta memiliki program yang meningkatkan kualitas mahasantri untuk kemajuan lembaga tercinta”.
Selain itu, Ustadz Muhamad Fathullah Kholil juga menyelipkan harapan penuh makna, beliau berharap warisan dari Guru Besar kita berupa amaliah ini dapat terus dijaga dengan serius.
“Siapa pun yang terpilih, semoga dapat menggerakkan kegiatan amaliah dan menghidupkan kembali aktivitas di masjid”.
Debat penuh gairah ini telah mengukir tonggak demokrasi di Ma’had Aly Alfithrah. Kini, harapan melambung tinggi di setiap hati mahasantri, menantikan pemimpin yang akan membawa perubahan nyata di bawah panji keberanian dan intelektualitas (red/Rur).