Pelantikan BEM Ma’had Aly Al-Fithrah Periode 2025-2026: Habib Alif Wadziqri Resmi Menjabat sebagai Ketua

Surabaya, MA’HAD ALY AL FITHRAH – Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) Ma’had Aly Al-Fithrah periode 2025-2026 resmi dilantik pada Jumat (24/01/2025). Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari Pemilihan Umum yang telah diselenggarakan sebelumnya. Dari hasil perhitungan suara, Kandidat Nomor 2, Habib Alif Wadziqri, unggul dengan perolehan 77 suara (62,60%), mengalahkan Kandidat Nomor 1, Erik Zulfa, yang memperoleh 34 suara (27,64%), sementara suara tidak sah tercatat sebanyak 12 suara (9,76%). Dengan hasil tersebut, Habib Alif Wadziqri ditetapkan sebagai Ketua BEM terpilih periode 2025-2026. Acara pelantikan berlangsung di Laboratorium Ma’had Aly dan dihadiri oleh jajaran Asatidz, para mahasantri aktif Ma’had Aly, serta perwakilan dari MDTJ. Prosesi dimulai dengan pembacaan tawassul, istighotsah, dan shalawat fi Hubbi, yang menciptakan suasana khidmat dan penuh berkah. Dalam sambutannya, Mudir ‘Am Ma’had Aly Al Fithrah, Ust. Ahmad Syatori, menekankan peran penting BEM sebagai wadah bagi mahasantri untuk mengembangkan diri. “Saya berharap BEM dapat menjadi wadah yang merangkul mahasantri untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga mampu berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah,” ujar Ust. Ahmad Syatori. Presiden BEM sebelumnya, Dwi Hizami, turut memberikan pidato perpisahan yang berisi ucapan selamat dan harapan untuk keberlanjutan BEM di bawah kepemimpinan yang baru. “Masih banyak sekali program yang belum terlaksana di BEM tahun kemaren, semoga itu bisa menjadi pembelajaran untuk periode selanjutnya. Selamat untuk Habib, saya menyerahkan tongkat estafet BEM kepada jenengan. Selamat berkhidmah,” ungkapnya. Acara inti dimulai dengan pemanggilan nama-nama anggota BEM terpilih untuk maju ke depan dan mengucapkan sumpah jabatan. Setiap anggota mencium bendera Ma’had Aly sebagai simbol khidmah dan pengabdian. Selanjutnya, Presiden BEM lama menyerahkan bendera Ma’had Aly kepada Ketua BEM baru, Habib Alif Wadziqri, sebagai tanda resmi pergantian kepemimpinan. Sebagai penutup, Ketua BEM yang baru dilantik, Habib Alif Wadziqri, menyampaikan pidato singkat yang penuh semangat kepada seluruh anggota BEM. “Saya berharap semua visi, misi, dan program yang sudah dirancang tidak hanya menjadi narasi, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata,” tegasnya. Dengan semangat dan kepemimpinan baru, BEM Ma’had Aly Al-Fithrah diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam bidang akademik, sosial, dan pengembangan diri para mahasantri. (Red./Nina)

Panggung Demokrasi: Debat Capres Mahasantri Ma’had Aly Al Fithrah Mengguncang Semangat Pemilu Raya 2025

SURABAYA, MA’HAD ALY AL FITHRAH – Sorak antusias dan semangat membara menyelimuti aula kantor PW PP. Assalafi Alfithrah pada Jumat, (10/01/2025). Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) BEM Ma’had Aly Alfithrah mempersembahkan sebuah ajang yang mendebarkan: debat kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2025/2026.Debat ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan panggung penuh gagasan visioner, strategi membangun, dan asa perubahan dari dua pasangan calon (paslon) yang siap bertarung dalam Pemilu Raya. Para pendukung memadati ruangan, menanti dengan penuh harap momen bersejarah ini. Di antara mereka hadir sosok-sosok penting yang memberi bobot pada suasana: Ustadz Muhamad Romli, S.Pd., sebagai perwakilan staf Ma’had Aly Al Fithrah sekaligus panelis utama, serta Ustadz Muhamad Fathullah Kholil, S.Ag., perwakilan alumni yang disegani sekaligus sebagai panelis kedua. Moderator Abdul Wasik, mahasiswa semester 6, memimpin jalannya debat dengan ketegasan yang elegan, memastikan setiap argumen tersampaikan dengan adil. Debat ini dibagi menjadi empat sesi yang mencakup perkenalan dan penyampaian visi misi, sesi tanya jawab dari panelis dan audiens, serta penyampaian pernyataan penutup dari masing-masing paslon. Paslon nomor urut 1, Erik Zulfa, menyulut semangat dengan visinya: Menjadi wasilah antara mahasiswa dan institusi untuk mewujudkan visi Ma’had Aly. Ia mengajukan misi besar yang berakar pada tiga pilar: Paslon nomor urut 2, Habib Alif Wadziqri, memancarkan optimisme dalam visinya: Menjadikan BEM sebagai penggerak perubahan yang memadukan intelektualitas dan kerja sama untuk menciptakan mahasantri berdaya tinggi dan berakhlak mulia. Misinya menjanjikan dinamika baru: Sesi diskusi yang memanas menghasilkan sorak-sorai dan tepukan meriah dari audiens. Ustadz Muhamad Romli mengingatkan pentingnya pemimpin yang tangguh dan komunikator baik. Beliau juga berharap presiden BEM ke depan dapat membawa Ma’had Aly Al Fithrah menjadi lebih maju dan berkembang.  “Semoga presiden mahasiswa terpilih mampu memberikan kemajuan yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh mahasantri dan dosen, serta memiliki program yang meningkatkan kualitas mahasantri untuk kemajuan lembaga tercinta”. Selain itu, Ustadz Muhamad Fathullah Kholil juga menyelipkan harapan penuh makna, beliau berharap warisan dari Guru Besar kita berupa amaliah ini dapat terus dijaga dengan serius. “Siapa pun yang terpilih, semoga dapat menggerakkan kegiatan amaliah dan menghidupkan kembali aktivitas di masjid”. Debat penuh gairah ini telah mengukir tonggak demokrasi di Ma’had Aly Alfithrah. Kini, harapan melambung tinggi di setiap hati mahasantri, menantikan pemimpin yang akan membawa perubahan nyata di bawah panji keberanian dan intelektualitas (red/Rur).

Antusiasme Warnai Sosialisasi Ma’had Aly Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah

Surabaya, MA’HAD ALY AL FITHRAH –  Ma’had Aly Al Fithrah memberikan sosialisasi perguruan tinggi kepada santri PDF Ulya, pada (Senin, 06/01/24). Bertempat di auditorium pesantren, acara tersebut dihadiri oleh para dosen, mahasantri, narasumber, serta siswa kelas XII. Dengan rangkaian acara yang tersusun apik, kegiatan berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Sesi awal dimulai dengan tawassul fatihah, istighasah, dan pembacaan shalawat Fihubbi. Selanjutnya, para peserta disuguhkan tayangan profil Ma’had Aly yang memperkenalkan sejarah dan visi lembaga tersebut. Sambutan-sambutan turut menghangatkan suasana sebelum memasuki acara inti berupa talk show yang menghadirkan tiga narasumber kompeten. Cak Nasihuddin berbicara mengenai aspek pendidikan, Ustadz Fatah mengupas pengabdian, dan Ustadz Andriyan menyoroti aspek keilmuan yang menjadi pilar utama Ma’had Aly. Dalam paparannya, Cak Nasihuddin menegaskan pentingnya pendidikan berbasis turats sebagai jantung dari Ma’had Aly. Dia menyampaikan bahwa keunggulan Ma’had Aly terletak pada penguasaan kitab kuning yang membedakan lembaga ini dari perguruan tinggi lainnya. “Pendidikan di Ma’had Aly mencetak ulama dan intelektual yang memadukan tradisi klasik dengan tantangan kontemporer,” tuturnya penuh semangat. Setelah sesi pemaparan, para siswa kelas XII tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya. Tiga pertanyaan diajukan sebelum waktu salat asar tiba. Salah satu peserta menyatakan kekhawatirannya mengenai tantangan membaca kutubu turats, yang dinilai cukup berat. “Kami takut kurang mampu mengikuti pelajaran berbasis kitab kuning,” ungkap seorang santri dengan jujur. Merespons hal ini, Ustadz Haris, dosen senior di Ma’had Aly Al Fithrah, memberikan penjelasan yang menenangkan. Dia menekankan bahwa Ma’had Aly menyediakan bimbingan khusus berupa setoran baca kitab di luar jam kuliah. “Kami menyediakan waktu khusus, bahkan dari pagi hingga sore saya dan Ustadz Abdullah siap menunggu mahasiswa yang ingin menyetor bacaan kitab,” ujar Ustadz Haris, menggambarkan dedikasi para dosen. Kegiatan sosialisasi ini mendapat apresiasi luas. Salah satu dosen menyebutnya sebagai upaya penting untuk memperkenalkan Ma’had Aly kepada calon mahasiswa. “Sosialisasi seperti ini penting agar generasi muda memahami bahwa Ma’had Aly adalah pilihan yang layak untuk melanjutkan pendidikan,” ungkapnya. Acara yang berlangsung sukses ini diharapkan menjadi langkah awal yang menginspirasi para santri kelas XII untuk meniti jalur pendidikan tinggi di Ma’had Aly. Dengan semangat yang tertanam sejak dini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang siap memperkaya khazanah ilmu pengetahuan Islam melalui jalur tradisional yang kokoh (red./erick).

Al Fithrah Bersholawat dalam Rangka Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dan Milad Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya yang ke 38

Selasa, 22 Oktober 2024, dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Pondok Pesantren As Salafi Al Fithrah Surabaya melaksanakan Upacara di halaman pondok pesantren Al Fithrah Surabaya. Upacara tersebut dihadiri oleh para tamu undangan serta para asatid dan pengurus pondok Al Fithrah Surabaya. dan diikuti oleh para santriwan dan santriwati yang terdiri dari berbagai tingkatan lembaga pendidikan di pondok pesantren assalafi Al Fithrah Surabaya. Baik dari tingkat Taman Kanak-Kanak, hingga tingkat Perguruan Tinggi Al Fithrah Surabaya. Upacara HSN dimulai pada pukul 07.00 WIB, Ust. Ilyas Rohman S.Ud selaku inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa “Tugas bagi seorang santri yang soleh dan solehah adalah untuk melanjutkan perjuangan para ulama pendahulu dan guru-guru yang telah mendahului kita, yaitu dengan melakukan apa yang telah dicontohkan oleh para guru serta konsisten dalam melaksanakannya”. Pelaksanaan upacara berlangsung dengan hikmat dan selesai pada pukul 08.30 WIB yang ditutup dengan pembacaan doa oleh Ust. Hadlori, S.Ud selaku salah satu pengajar senior di pondok Al Fithrah Surabaya. Tidak hanya upacara HSN saja, pondok Al Fithrah Surabaya juga mengadakan Al Fithrah bershalawat. Dalam acara tersebut, pondok Al Fithrah turut mengundang Al Habib Ahmad El Haddar beserta rombongan hadrohnya, dan Mas Danu yang merupakan vokalis hadroh majelis Sabilu Taubah (ST) yang didirikan oleh Agus Muhammad Iqdam Khalid (Blitar), serta para putra dan putri KH. Ahmad Asrori Al Ishaqy. Tidak lupa juga dihadiri oleh para asatid dan santri-santri Pondok Al Fithrah. Acara Al Fithrah Bersholawat dimulai pada pukul 20.30 dengan melantunkan sholawat yang dibawakan oleh tim hadroh dari santri Al Fithrah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tawasul yang dibacakan oleh Ust. Soleh, S.Ud, selaku salah satu pengajar senior di pondok Al Fithrah Surabaya. Ust. Kunawi selaku kepala Pondok Al Fithrah Surabaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa, “Diadakannya acara ini tidak lain adalah karena untuk memprtingati Hari Santri Nasional, juga memperingati Milad Pondok Pesantren Al Fithrah Surabaya yang ke-38. Hal ini juga untuk mengingat kembali bagaimana pondok Al Fithrah Surabaya didirikan oleh KH. Ahmad Asrori Al Ishaqy. Mudah-mudahan melalui acara ini, kita para santri bisa meneladani dan mengikuti apa yang telah diajarkan guru kita kepada kita semua, dan mudah-mudahan kita diakui oleh guru kita dan dikumpulkan dengan orang-orang soleh juga dikumpulkan dengan Nabi Muhammad SAW”. Di sela-sela acara Al Fithrah Bersholawat, diputarkannya video profile Pondok Al Fithrah Surabaya, dari fase pembangunan hingga berkembang pada saat ini. Selain itu juga diputarkan video ucapan selamat milad oleh berbagai lembaga. Setelah penampilan video tersebut, dilantunkannya syi’ir “Mabruk Alfa Mabruk” yang di tujukan kepada pondok pesantren Al Fithrah Surabaya. Acara Al Fithrah Bersholawat selesai pukul 00.00 WIB. Al Fithrah Bersholawat berakhir dengan sangat meriah dan khidmat.